Bila rasa lapar menimbulkan angkara
Bila menahan birahi menggebukan asmara
Bila kesunyian memenuhi kepala, dengan dengung doa dan ratapan kutuk selera
Maka tak seharusnya hidup dipastikan dari seberapa banyak luka bertapa
Angkara menyelimuti seribu warna
Tak bisakah mata membedakan mana kelabu dan abu-abu?
Kalau pun warna bisa dipilah, permohonan dan perintah perlu dipilih
Di hadapan sang kuasa yang tak pantas disebut kekasih
Sebab kita tak lebih leluasa dari budak
Sebab kita ...
Sesekali watak katak menggorok memberontak
Sesekali ...
Kemudian, apa yang hendak kita sampaikan pada masa lalu?
Apakah nama yang lebih buruk dari benalu?
Atau tutur yang memperpanjang khidmat rasa malu?
Tak bisakah kita menjadi korporat yang mencicipi masakan tanpa ragu?
Ketakutan, sering sejalan dengan rasa bimbang
Saat itu, meski ekor sendiri yang terinjak, mata mengancam
Sungguh tak layak musuh dianggap saingan dan
Begitulah kira-kira kita menjadi congkak di muka yang berhadapan
Muka kita sendiri
Jakarta, 16 April 2022
Terima kasih telah membaca Bila Tak Ada [Bait yang Dihuni Setan-setan]. Kalau Anda suka, bagikan!
0 Comment for "Bila Tak Ada [Bait yang Dihuni Setan-setan]"