Temui Aku di Sini

Pertukaran Setara Seorang Alkemis

Hal konyol apa yang ingin ditulis oleh seseorang yang malas untuk berpikir? Tentu, hal konyol seperti yang akan tertulis nantinya ini. Setelah pernah membaca buku Sang Alkemis, setelah menonton anime tentang Alkemis yang berjudul Fullmetal Alchemist Brotherhood dan setelah mengamati dunia kefilsufan, diri ingin menulis omong-kosong sebagaimana nanti hanya bisa didapati dalam imajinasi. Karena diri sangat benci sekali menyampaikan sesuatu yang berbau ceramah, pantaslah kalau yang tertulis nanti sebagai makian belaka. Untuk urusan makian ini, barangkali pengizinan diri untuk menjadi orang jahat bisa diterima. Jujur, kadang menjadi orang baik itu membosankan. Bagaimana tidak membosankan, wong saat melakukan satu kesalahan terpikirkan dalam kepala berulang-ulang. Itu belum seberapa, yang membuat lebih memusingkan adalah ketika selesai berkata-kata. Menjadi orang baik, saat selesai berkata-kata, diri harus menyesal terhadap kata yang pernah terucap. Berpikir, andai waktu bisa terulang, mungkin bisa memilih diksi yang ini, atau menyampaikan yang itu saja, dan barangkali akan lebih baik kalau tak disampaikan. Sungguh, neraka orang yang merasa dirinya baik adalah pada dirinya sendiri. Pertanyaannya, bisakah lari dari diri sendiri? Andai bisa, aku telah melakukannya. Baiklah, tentang Alkemis, mari fokus kembali pada judul dari tulisan ini.

Dalam konsep alam, yang mati tak akan bisa dihidupkan kembali. Namun dalam konsep Alkemis, yang mati bisa saja diadakan kembali selama jiwanya ada. Intinya, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Itulah mengapa, sebagian Alkemis menyebut dirinya Ateis. Kemudian, mereka yang bisa melampau kebenaran di atas kebenaran, bisa memindahkan jiwanya ke segala ruang. Jadi tak aneh semisal ada Alkemis yang tak mengakui adanya tuhan dengan berdalih, "Aku sendiri adalah tuhan itu. Semua adalah satu, dan satu adalah semua."

Paragraf kedua di atas hanya kesimpulanku saja, tak memiliki dasar, jadi jangan dicatat. Yang menarik adalah, seorang Alkemis bisa mengubah suatu benda ke benda lain. Ini seperti sihir saja, sebetulnya. Selain mengedepankan pemikiran dan pengetahuan, seorang Alkemis juga dikenal ahli spiritual. Kalau sudah begini, tak aneh lagi semisal Alkemis bisa sihir.

Sayangnya, ada hal menyedihkan dalam konsep Alkemis ini, yaitu pertukaran setara. Kalau kau menginginkan pengetahuan tentang kebenaran di atas kebenaran, kau harus melewati gerbang keputusasaan yang untuk memasukinya harus dengan pertukaran. Pertukaran dengan sesuatu yang setara tentunya. Di pertukaran setara ini, bisa jasad atau jiwa. Tinggal ditimbang, mana yang setara. Dan sayangnya lagi, Alkemis tak bisa memilih mana yang setara, tapi kebenaran yang memilih. Imbalan dari yang bisa melewati gerbang dan mendapatkan kebenaran di atas kebenaran, dia akan lebur dalam dunia ini menjadi, "Semua adalah satu, dan satu adalah semua".[]
Labels: 2019, Renungan

Terima kasih telah membaca Pertukaran Setara Seorang Alkemis. Kalau Anda suka, bagikan!

2 Comment for "Pertukaran Setara Seorang Alkemis"

Aku suka cara kamu menulis, mudah dipahami dan dimengerti. Terima kasih, aku sekarang jadi tahu!!

Back To Top