Kemajuan manusia
dalam hidup sangat bermacam-macam. Sekarang yang paling membuncah adalah
perkembangan teknologi, yang bisa jadi positif atau negatif bagi seseorang
tertentu. Generasi yang bermental boros dan suka pada sesuatu yang instan,
menjadikan kemajuan iptek manusia sangat berkurang.
Perkembangan
manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya dalam hidup. Kebutuhan
mempertahankan isi perut juga menjadi acuan mendasar hingga manusia meningkat
pada sesuatu yang lebih jauh lagi. Semakin lapar rasa yang diderita, semakin
besar keinginan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini seperti halnya
peningkatan keinginan yang semakin mengembang. Dengan diasah, pemikiran manusia
akan tajam, peka dalam menghadapi situasi tidak menguntungkan dalam kehidupan.
Dilihat dari
literatur seni dan peninggalan yang begitu memukau, kehidupan semakin
membingungkan. Masa kejayaan dan kekreatifitasan manusia malah lebih baik masa
terdahulu. Peninggalan ukiran dan peninggalan yang begitu kokoh dengan berdiri
ribuan tahun menjadi kaca bahwa masa itu lebih baik dari masa lainnya. Kemajuan
sekarang malah pada sesuatu yang tidak jelas dan abstrak. Kemunculan teknologi
malah menjadi seni yang pasif, tidak bisa disentuh tapi dapat dirasa.
Manusia, setiap
hari dan hidupnya tak lepas dari perebutan dan kejahatan-kejahatan yang tidak
disadari, bahkan menjadi organisasi tertentu. Peradaban maju juga menjadikan
manusia maju dalam beberapa hal yang berkenaan dengan pertahanan dalam menjaga
isi perut. Kalau terdahulu perang dengan pedang, sekarang dengan peluru. Kalau
terdahulu bermain dengan alam, sekarang dengan sebuah alat permainan. Demi
keseimbangan, semua berjalan senada. Privasi kokoh dan hebat, malingnya juga semakin
kuat dan hebat juga. Selalu ada tandingan dalam menjalani sesuatu.
Dampak baik dan
buruk adalah sebuah keseimbangan. Tidak ada kehidupan yang pasti selagi masih
ada hari-dan hari berikutnya. Masa ketenggelaman masih terceceri dengan
sejarah-sejarah buram dan perubahan-perubahan menurut sudut pandang tersendiri.
Adanya kebaikan karena masih ada keburukan. Coba saja definisi keburukan tidak
ada, mungkin orang tidak tahu apa itu baik. Pahit terasa karena pernah
merasakan yang tidak pahit. Selalu ada sandingan dalam banyak hal.
Kembali pada
perkembangan manusia, manusia memang demikian adanya. Suka membangkang,
berebut, cemburu, keinginan yang tak berkesudahan, dan selalu ingin diakui.
Kesukaan terhadap sesuatu menjadi tolak ukur dari kepribadian si pesuka.
2 Comment for "Teknologi VS Rasio"
Keren ini.
Yang benar? Masih banyak yang lain, Nyonya. Maaf tidak langsung dibalas, jarang buka blog soalnya.